BAKTI SOSIAL KE DARIT

Jam 07.30 kami beranjak dari Paroki Stella Maris Siantan menuju paroki Darit. Peserta bakti sosial seluruhnya berjumlah 36 ditambah dengan pendampingan Frater Diakon Markus Reponata,MSC selaku pendamping harian Orang Muda Katholik Paroki Stella Maris. Di perjalanan, bendera kebangsaan OMK jatuh dari Mobil Angkutan Dalmas ketika kendaraan kami melewati komplek 643 Anjungan, Kecamatan Melancar, Kabupaten Landak.

Hujan deras menyertai perjalanan kami, lumayan heboh memang karena baru kali ini kami melaksanakan bakti sosial di luar kota pontianak. Tahun sebelumnya kami laksanakan bakti sosial hanya di panti jompo, panti asuhan, lingkungan gereja paroki dan rumah-rumah kumuh. Bakti sosial merupakan salah satu program kerja kepengurusan OMK Stella Maris masa bakti 2008-2010.

Karena banyak dari peserta kegiatan daya tahan tubuhnya tidak kuat untuk mengadakan perjalanan jauh, mereka mengalami jackpot. Dalam bahasa pergaulan kami, Jackpot berarti muntah atau mabuk saat perjalanan menuju tempat kegiatan. Ada pula yang pingsan. Di tengah perjalanan, Mobil Angkutan Dalmas Mogok, beberapa orang yang sempat bertahan memutuskan untuk membantu mendorong Mobil Angkutan sampai akhirnya berjalan mulus hingga pemberhentian.

Di Paroki darit kami di sambut dengan tari-tarian dayak dan pemotongan pembatas buluh. Kegiatan bakti sosial ini penuh warna dengan kolaborasi kesenian dan band saat pagelaran malam kesenian setelah bakti sosial di lingkungan sekitar gereja paroki selesai. Dua paroki di lebur jadi satu tanpa pengelompokan, ceria dalam kebersamaan dan rasa persaudaraan.





Setelah kegiatan bakti sosial, sebelum beranjak pulang, kami di ajak untuk temu pendapat dengan wakil bupati Landak, Bapak Sukiman. Beliau mendukung kegiatan positif orang muda di daerahnya bahkan hal tersebut baginya dapat menjadi proses tumbuh kembang remaja yang dapat berdayaguna di Kabupaten Landak. Karena kebaikan hati beliau, satu bis Pangkalan Banyuke yang menjadi sumbangan tumpangan gratis menghantar kepulangan kami menuju Kota Pontianak.

Catatan singkat:
Bang kili (ketua OMK Paroki Darit) & Dede (Ketua OMK Paroki Stella Maris) "Untuk kegiatan ke depan, kita akan melaksanakan kegiatan Latihan Kepemimpinan Gabungan agar jalinan silaturahmi tetap ada antar dua paroki kita"

PEMBERITAHUAN DARI PANITIA KUNJUNGAN FRA ELIA PAROKI KATEDRAL PONTIANAK

Frater elia mengunjungi pontianak berkisar tanggal 9-12 november 2009. Efektif hanya 2 kali misa tanggal 10 dan 11 november, sore hari. kepastian jadwal misa akan kita berikan kalau sudah ada keputusan tetap dari panitia misa, menurut Mark Fison selaku salah satu panitia penggagas kunjungan Frater Elia ke Pontianak.



Tambahnya pula bahwa warta baik ini akan di informasikan kepada seluruh Paroki di wilayah keuskupan pontianak.

JUARA 1 FESTIVAL BAND DAN JUARA 1 MAZMUR

Kegiatan Hari Orang Muda Katholik ke empat (di singkat HOMK 4) kali ini diadakan di Desa Korek Jl. Trans Kalimantan, Kecamatan Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kegiatan ini di ikuti oleh Orang Muda Katholik se Pontianak kota dengan sepuluh Paroki yang ada di kota Pontianak. Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang menarik perhatian Orang Muda untuk bisa mengenal dan membaur dalam kebersamaan.

Kegiatan ini di gelar dari tanggal 19 sampai dengan 22 September 2009 dan merupakan program dari Seksi Kepemudaan Dekanat Kota Pontianak yakni Pastor Lukas Ahon yang juga selaku Pastor Paroki St. Fidelis Sungai Ambawang.

Kegiatan ini mengusung tema "UNITE" atau kebersamaan. Ketika datang di tempat kegiatan, para peserta yang mengikuti tidak lagi berkumpul bersama kontingen parokinya sendiri, tetapi seluruh paroki tersebut di baur dalam sepuluh kelompok agar mereka lebih mengenal pribadi masing-masing dan menghargai orang-orang yang baru mereka kenal.

Sesi yang dibawakan berupa dinamika kelompok, outbound, adorasi dan sesi motivasi lainnya.

Kegiatan yang di perlombakan yakni Festival band rohani, Lomba Mazmur dan Lomba Baca Kitab Suci dan diperlombakan untuk tiap paroki yang memiliki utusan di tiap kontingennya. OMK Stellamaris menyabet gelar Juara 1 Festival Band Rohani dan Juara 1 Lomba Mazmur.

Terima kasih buat para donatur dan umat paroki yang sudah mendukung terlaksananya kegiatan Hari Orang Muda Katholik yang ke empat ini, semoga menjadi berkat bagi kita semua.

MALAM EKSEKUSI PASTOR GIVAN

Di awali dengan latihan koor jam 8 malam, seperti biasanya sedikit molor dari waktu yang ditentukan. Frater Diakon Markus sebagai pendamping harian sekaligus pelatih koor kami dalam waktu yang bersamaan di undang sebagai pengkotbah di ibadat PDKK (Persekutuan Doa Kharismatik Katholik) di Gedung Serbaguna Paroki, tak jauh dari gereja tempat kami latihan koor. Tidak banyak OMK yang hadir di latihan koor malam itu, hanya iwan, tungaw, ignas, angga, teo, tari, dede, krist, krowax, genbo, jumi, nolita, nonong, adi, amandus, BF, bonar, dan amang. Yang datang setelah koor selesai ada andre, epenk, armindo, har, dan pita.

Koor di sudahi jam 20.14 ketika frater mengajak kami berkumpul di sekretariat OMK membahas acara "Eksekusi Pastor Givan" karena beliau berulang tahun tanggal 29 agustus. Hanya beberapa orang yang merayakan peristiwa eksekusi jam 12 malam sebab ada lima orang dari kami yang tidak bisa bertunggu di paroki hingga larut dikarenakan tidak diizinkan pulang larut oleh orang tua mereka di rumah.


Dengan mengumpulkan dana seadanya, kami mempersiapkan eksekusi tersebut tanpa melakukan hal-hal yang mencurigakan disekitar lingkungan paroki. Kami isi kegiatan menunggu malam eksekusi dengan nonton bersama film "UNBORN" di sekretariat OMK hingga jam 23.50 wib.

Dan dengan intruksi Frater Markus lewat ponsel, kami utus terlebih dahulu empat orang OMK kami untuk menyergap dan menggotong pastor givan yang kelihatan sibuk menerima telepon. Pastor givan tidak sempat bertindak karena sergapan kami, beliau hanya pasrah ketika kami lucuti kacamata, dompet dan HP barang berharga tersebut tidak ikut serta dieksekusikan. Ekspresinya ketika itu lumayan kaget.

Puft... tepung, telur, dan air dua ember mengguyur tubuhnya bersamaan. Dia hanya menerima perlakuan itu dengan pasrah sambil memegang kepala dengan posisi berlutut iba. Setelah itu kami menyanyikan baginya lagu "Selamat Ulang Tahun" di sertai meriahnya kembang api di udara, pastor givan lalu mengucapkan make a wish kemudian meniup lilin ulang tahun. Usianya kini 30 tahun.

Kami kira setelah itu acara eksekusi berakhir, rupanya belum selesai. Frater Markus yang terlebih dahulu memulai acara simbur simburan dengan air di ember dan beliau pula yang terlebih dahulu yang kami ceburkan di kolam paroki. Setelah itu, pastor givan dan frater markus menyeret dengan paksa dede ketua OMK untuk diceburkan. Lumayan meronta tapi tetap dengan sukses mendarat ke kolam paroki untuk merasakan dinginnya air jam 12 malam.

Tidak sah jika semua tidak merasakan basah dan dingin. Secara bergantian kami seret dengan paksa para OMK yang belum basah dan secara bergantian pula mereka diceburkan satu persatu.

Ada pula yang bersikeras menyelamatkan diri agar tidak diceburkan, ada yang memanjat
pohon, bersembunyi di timbunan pasir, masuk di pastoran pura-pura nonton TV, hingga ada pula yang melarikan diri ke jalan raya. Tapi tetap saja judulnya malam itu "Diceburkan semua".

Layaknya adegan berburu, dari yang berlari kecil hingga estafet ada disini, hampir semua takut tercebur di kolam yang dingin. Saat adegan lari-lari, beberapa warga setempat yang melintas kaget dan bertanya "Nangkap maling ke bang?" tapi dengan santai kami menjawab hanya perayaan ulang tahun saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Hasilnya, setelah seluruh OMK dapat giliran diceburkan di kolam, kami pulang dengan pakaian basah di badan dan menggigil. Satu orang dari kami dengan pasrahnya berkata "Dibukakan pintu ndak ya, kalo pulang larut malam kayak gini?"

PEMBINAAN PENGURUS II

Pembinaan pengurus ini diselenggarakan tanggal 14 s/d 16 agustus 2009 di Wisma Imakulata Jalan A.R.Hakim, di angkat dengan tema OMK YANG UNGGUL DAN KOMPETITIF DI ABAD INFORMASI". Peserta yang ikut dalam kegiatan ini merupakan pengurus inti dan anggota yang aktif dalam kepengurusan baik di paroki maupun luar paroki selama berjalannya program.

Sesi yang di sampaikan pada Pembinaan Pengurus kali ini antara lain managemen organisasi oleh bang Budi, Komunikasi Organisasi oleh bang Ariston, Motivasi Organisasi oleh Pak Flor Surya Dharma, Menyikapi Kendala Kerja OMK oleh Pak Abeh selaku Dewan Pastoral Paroki serta Evaluasi Program oleh Dede selaku Ketua OMK St.Aloysius Gonzaga. Materi yang disampaikan berupa diskusi kelompok, permainan motivasi dan sharing seputar organisasi. kegiatan tersebut diharapkan supaya para peserta di kegiatan pembinaan pengurus mempunyai rasa kepemilikan yang tinggi akan organisasi OMK dan kegiatannya. Terlihat para peserta sangat antusias dalam melontarkan ide segar dan menikmati kegiatan tersebut.

Out bound di gelar pada hari kedua, tujuannya untuk menjalin komunikasi efektif para pengurus lewat mini games, membina kerjasama tiap kelompok, membangun kepercayaan tim, dan bagaimana cara berguna bagi orang di sekitarnya artinya harus bersosialisasi dan tangkas dalam membaca situasi. Ada lima titik out bound yang dipersiapkan yang terletak di halaman belakang rumah retret imakulata, yakni menggambar di punggung beregu, gegana pingpong, ambil lima batu, ranjau rapia, menara air. Malam hari setiap selesai sesi dan setelah olahraga pagi, kita semua melaksanakan renungan yang dibawakan oleh bang Ferry dan frater Markus.

Program yang di evaluasi antara lain:

  • Valentine
  • Latihan Kemepimpinan
  • Ziarah Gua Maria
  • HUT OMK ke-31

    dan program yang akan terlaksana yakni:
  • Ibadat Keliling
  • Koor Rutin OMK
  • Baksos
  • Majalah Dinding
  • Share Green
  • Pekan Pemuda Paroki
  • Menjaga Kendaraan Umat Paroki sewaktu Misa

    Panitia persiapan:

    • Ketua: Eugenius Jan Surya Rama
    • Wakil: Ignasius David
    • Sekretaris: Plasida Lestari
    • Bendahara: Fedrik Angga
    • Humas : Albertus Harkel
    • Acara : Gregorius Andri Agusta, Amandus Yonatan
    • Pendataan : Juano Pontira Apriliandi, Tifani Dayang Tarigas
    • Perlengkapan: Falentinus Noviadi, Bonar Ricardo, Andreas Sitohang, Haryogo Pratomo
    • Konsumsi: Feriana
    • Dokumentasi:Karmelius Nonong Fernandes
    • Keamanan:Albertus Harkel

      TAGLINE: We Are Part Of Solution

      "Kami tidak hanya menjaga OMK tetap ada, tapi kami juga bertanggung jawab terhadap setiap gerakan positif yang terjalin di organisasi ini"

KEGIATAN HUT OMK KE-31 DENGAN 31 PESERTA

Dimulai dengan keberangkatan kami dari gereja Paroki Stellamaris Siantan jam 14.30 pada hari Sabtu, 27 Juni 2009, dan sampai di tempat kegiatan jam 17.00 wib. Kegiatan ini kami hadirkan sebagai HUT OMK ST. Aloysius Gonzaga Paroki Stellamaris Siantan yang ke-31. Kami yang berangkat berjumlah 31 orang,sesuai dengan tanggal Ulang tahun kami.

ketika sampai di tempat kegiatan, dede selaku ketua panitia sekaligus ketua OMK memberikan 5 menit pengarahan tentang tata tertib dan kegiatan yang akan dirancang hingga besok siang. 31 orang tersebut di bagi tiga kelompok piket. Tugas kelompok pertama memasak nasi dan sayur untuk makan malam. Tugas kelompok kedua cari kayu bakar. Tugas kelompok ketiga membersihkan penginapan.

Kami makan malam jam 19.30, hanya setengah jam melepas kenyang, kami langsung pelatihan mengenal diri sendiri dan orang di sekitar kami dengan bantuan metode simbol dan gambar yang disediakan untuk memudahkan pelatihan. kegiatan tersebut mendapat antusias peserta dan membuka paradigma orang muda bahwa pengembangan diri dengan cara belajar bersama itu penting dilakukan. Kegiatan tersebut kami akhiri dengan doa malam.

Setelah itu pukul 21.30, dengan pengarahan fasilitasi, kami langsung bersama-sama menuju pantai untuk malam keakraban dengan api unggun menghadap pantai. Andre, yang juga merupakan seksi acara saat itu membawa kami tenggelam dengan lagu- lagu dan permainan perkenalan, salah satunya permainan mengenal teman dengan sendal. Kemudian kami secara bergantian mengucapkan harapan besar kami tentang organisasi OMK, make a wish lah kata orang barat.

Setelah itu kebiasaan orang kalo Ulang Tahun harus tiup lilin. Nah, kami buat agak sedikit unik disini. Lilin kami ganti dengan bara api. Jadi kami dirikan satu kayu yang setengahnya masih ada api, tapi dibawahnya masih utuh. Kami secara bergantian meniup bara tersebut. Ada gelak tawa yang sengaja tercipta disana, kebersamaan dan keakraban kami makin terasa. Malam keakraban di jalin hingga pukul 01.30 wib. Setelah itu kami beristirahat, tapi masih ada beberapa orang muda yang masih berjaga.

Kami sebelumnya sepakat akan bangun jam 06.00 untuk berolahraga pagi. tapi ternyata banyak yang bangun kesiangan. Jadi inisiatif kami, hanya beberapa orang saja yang berolahraga di pantai, sisanya membereskan penginapan dan tugas piket untuk mempersiapkan sarapan pagi.

Menu kami minggu pagi mie goreng, tapi baru bisa sarapan bersama jam 08.30 wib karena banyak yang belum bangun tidur karena berjaga semalaman. Setelah makan, kami menuju pantai untuk kegiatan outbound.

Rute outbound di setting dalam jarak pendek. Pos pertama gigit kartu, post kedua jalan ngesot beregu, post ketiga isi botol dalam air, post keempat jalan balon dan post kelima melewati jaring laba-laba.


Semua peserta pelatihan outbound tersebut terlihat sangat antusias dan energik, mereka menikmati kegiatan tersebut.


Jam 15.00 wib kami pulang ke Pontianak dengan iringan doa pulang oleh salah satu peserta yang ulang tahun pada hari itu juga, paulina sitohang.

PROFICIAT 100 TAHUN GEREJA KATEDRAL PONTIANAK BERSAMA DUTA VATIKAN

Duta vatikan bersama rombongan kemarin berkunjung ke gereja Katedral Pontianak sekaligus merayakan bersama ulang tahun gereja katedral yang ke-100 dan memimpin misa dan jamuan makan. Sebagai penyambutan rombongan Duta Vatikan, diadakan misa jam 5 sore di gereja katedral tanggal 17 mei 2009 kemarin, seluruh umat paroki yang berada di kota pontianak terlihat memadati bangku-bangku yang disediakan oleh panitia persiapan. Walaupun misa berdesak-desakan, tetapi tetap kusyuk dan teratur.

Misa di awali dengan tari-tarian oleh sanggar Terabai. Dengan busana adat dayak, empat orang penari mengiring uskup, para imam dan Duta vatikan memasuki altar. Setelah itu, anak-anak dari SD Bruder menari dengan busana tionghoa menghantarkan petugas ke altar.



LATIHAN KEPEMIMPINAN ANGKATAN 10

1. Tema :
mempersiapkan kepemimpinan dalam diri OMK sebagai Kader pemimpin Katholik

2. Latar Belakang:
Kepemimpinan merupakan proses pembekalan bagi kader-kader muda katholik dalam pengembangan kepribadian, mengontrol sikap, pikiran, perkataan dan ditentukan oleh seluruh potensi sumber daya manusia yang dimiliki para kader muda katholik dalam menemukan jati diri serta pencapaian hasil. Karena itu, kesuksesan pemimpin di ukur dan kemampuannya mencapai tujuan. Meskipun figur pemimpin sangat berpengaruh, namun bagi organisasi yang progresif harus menerapkan makna kepemimpinan berdasarkan prinsip dan mekanisme yang jelas. Memimpin berkaitan jelas dengan perjuangan bertahap. Intinya bahwa kepemimpinan adalah sarana penggerak dan membina, member dukungan rutin sesuai kebutuhan.

30 tahun berkarya dalam cinta kasih dan mengerti bahwa kerja adalah bagaimana berguna bagi orang lain. Tantangan awal ketika di bentuk organisasi Orang Muda Katholik adalah mendorong Orang Muda Katholik untuk keluar dari logika kegiatan yang berbatas pada altar saja sehingga Orang Muda Katholik lebih menikmati kinerja mereka sebagai aktivis muda gereja dan dengan lebih bijaksana berperan dalam zona paroki. Orang muda katholik merupakan bagian tak terpisahkan dari gereja tentunya menyadari hal ini dan terpanggil untuk memperbaiki ruang lingkup Paroki Stella Maris yang terdoktrin dengan keterpurukan.

Orang muda merupakan objek utama dalam organisasi muda khususnya di Paroki Stella Maris SIantan yang juga termasuk generasi penerus bangsa. Dalam zona paroki, Organisasi Orang Muda Katholik ini menjadi penggagas berbagai kegiatan fasilitasi bagi Orang Muda Katholik dan secara bersama-sama mengemban tugas sebagai kader gereja di kalangan umat paroki. Organisasi muda ini juga telah belajar banyak bagaimana bekerjasama, bertanggung jawab, tidak mudah menyerah, sehingga membuat mereka lebih siap menghadapi permasalahan yang ada.

Dan untuk menanggapi hal tersebut, tentunya harus perlu dilakukan persiapan sedini mungkin, sehingga apa yang menjadi harapan generasi muda yang positif dapat terwujud. OMK St. Alosius Gonzaga sebagai salah satu organisasi muda di gereja Stella Maris siantan yang menggagas kegiatan ini ingin mencoba belajar memahami peran serta kehidupan gereja dan masyarakat dengan menggelar “Kegiatan Latihan Kepemimpinan Angkatan 10 Orang Muda Katholik Paroki Stella Maris siantan”. Kegiatan ini lah sebagai bentuk kepedulian yang dapat dilakukan untuk member bekal kepada Orang Muda Katholik secara bertahap.

3. Tujuan :
- Sebagai media belajar dalam pendampingan Orang Muda
- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kapasitas Orang Muda Katholik berbekal teknik-teknik menjadi pemimpin yang handal
- Membangun kesadaran bahwa perbedaan pendapat itu baik
- Membangun relasi yang solid dalam komunikasi aktif
- Adany pertukaran pengalaman antara peserta, panitia dan narasumber


4. Hasil yang diharapkan :
- adanya tenaga terampil dan mampu menjadi mediator dalam memimpin penyelesaian persoalan tingkat organisasi dan masyarakat
- mampu menganalisa permasalahan social dan dapat menempatkan diri di organisasi dan masyarakat
- menyadari potensi dalam diri sehingga dapat diarahkan untuk perkembangan dan kemajuan mereka pribadi

5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini terlaksana selama 3 hari, pada tanggal 24 s/d 26 April 2009. Bertempat di Rumah Retret Sarikan, Kecamatan Toho, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

6. Narasumber
- A. Alexander Mering, Direksi Tribune Institute dan Editor Koran Borneo Tribune
- Stefanny, Mahasiswi Bonn University Jerman
- Frater Ferry, persekolahan STT Pastor Bonus
- Margaretha Herna Trisnadede,A.Md , Mediator Adolescent Peace Building Kalimantan Barat

7. Strategi dan Metodologi Kegiatan
- Simulasi:
belajar sambil bermain yakni aktivitas yang mampu meningkatkan interaksi lewat media visual dan praktek lapangan
- Dialog :
pengembangan wawasan tentang berbagai masalah social yang berkembang saat ini serta pemahaman kepemimpinan dari segi karakter
- Pengembangan Kepribadian:
Melatih menggali potensi, bakat dan keterampilan serta kekuatan dalam diri
- Litani dan Jalan Salib:
Melatih kontrol diri

8. Peserta
Sesuai pendataan dan penetuan seleksi, peserta yang ikut dalam Latihan Kepemimpinan ini berjumlah 13 orang dan terdiri dari utusan beberapa kring yang masuk dalam wilayah Paroki Stella Maris Siantan. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini berusia 13 tahun ke atas.

9. Panitia
Untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan Latihan Kepemimpinan, telah di tunjuk orang yang mengorganisir kegiatan, diantaranya:

I. Panitia persiapan
Ketua : Margaretha Herna Trisnadede,A.Md
Sekretaris : Gregorius Andre
Bendahara : Vinsensia Juliawati Frayos


II. Tim Khusus
(Pengamat, perancang kegiatan dan pengambil keputusan berdasarkan pertimbangan teknis dan kondisi sesuai kebutuhan dan keberadaan kegiatan)
Ketua : F. Armindo
Anggota : 1. Christian Rio Sango
2. Gregorius Andre
3. Margaretha Herna Trisnadede,A.Md
III. Tim Sekretariat
(Mengurus hal teknis saat kegiatan berlangsung berdasarkan tanggung jawab dan kerja tim)
Ketua : Budi
Sekretaris : 1. Juano Pontira Apriliandi
2. Feriana
Acara : 1. Agatha Rita
2. Plasida Lestari
Perlengkapan : 1. Gilbertus Rakngaramuyatn
2. Noviadi Valentinus
3. Bonar
4. Karmelius Nonong
5. Ignasius
Keamanan : 1. Albertus Harkel
2. Faderic Angga
3. O’onk
Konsumsi : Chelsea
Time Keeper dan Pendataan: Amandus

10. Organisasi Pelaksana
Organisasi ini tahun 1978 dinamakan MUDIKA (Muda Mudi Katholik). Kemudian tahun 1998 diprakarsai oleh beberapa seksi kepemudaan dan keuskupan, Organisasi yang telah menggelar berbagai aktivitas membina kemampuan berfikir, bertindak dan berperan dalam keberagaman, nama organisasi ini mulai diganti dengan menjadi KOMKA (Komunitas Orang Muda Katholik). Dan kembali nama organisasi ini diganti sejak memasuki tahun yubilium atau tahun 2000, KOMKA berganti lagi menjadi OMK (Orang Muda Katholik) hingga sekarang.

VALENTINE SABTU, 14 FEBRUARI 2009

Kegiatan valentine kali ini dibuka dengan misa syukur valentine bertepatan dengan malam minggu dimulai jam 18.00 pada tanggal 14 februari 2009 yang dibawakan langsung oleh Pastor Giovany,MSC selaku pastor paroki dan pembina harian Orang Muda Katholik Paroki Stellamaris. Misa valentine kali ini mengangkat tema "MEMBAGI KASIH DALAM UNGKAPAN NYATA" setelah itu dilanjutkan dengan pembagian sovenir berupa kata-kata indah versi valentine yang disebar kepada seluruh umat pada malam itu.


Dan setelah itu, para orang muda dikumpulkan dihalaman yang telah disediakan bangku (menghadap ke panggung) tapi sebelumnya mereka harus registrasi terlebih dahulu karena di kegiatan valentine kali ini juga diadakan doorprize dan tukar kado untuk seluruh peserta yang mendaftar. Acara valentine yang disajikan berupa renungan valentine,accoustic nite,berbagai games, doorprize dan tukar kado. Seluruh kegiatan disajikan satu persatu dalam menggalang kebersamaan dan bertujuan supaya memberikan makna positif bagi kaum muda untuk berperan aktif dalam zona paroki. Secara penguasa pemukiman gawe valentine sabtu malam yang bertempat di pelataran parkiran halaman gereja paroki stellamaris siantan ini berlangsung amat menggugah. Ikuti terus ya info Orang Muda Katholik.

PERAYAAN VALENTINE


Hari Valentine Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya katholik didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep macam ini diciptakan.

Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The "Greeting Card Association"(Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan. Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.

Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada teman wanitanya.

Sejarah Hari Valentine
Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.

Hari Raya Gereja
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:
1. seorang pastur di Roma
2. seorang uskup Interamna (modern Terni)
3. seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.

Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki paroki tertentu.

Valentinius
Guru ilmu gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan"..."

Era abad pertengahan
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris Pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (“Percakapan Burung-Burung”) For this was sent on Seynt Valentyne's day (“Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus”) When every foul cometh there to choose his mate (“Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya”)

Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasanagan mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati syuhada), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu". Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.

Hari Valentine pada era modern
Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828–1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".)

Tradisi Hari Valentine di negara-negara non-Barat
Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.

Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" ( Qi Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa.

Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif karena perayaan valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan pembelian barang-barang yang terkait dengan valentine seperti kotak coklat, perhiasan dan boneka. Pertokoan dan media (stasiun TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.

TAHUN BARU VS SEPEDA

Kejadian ini berawal dari acara menyambut tahun baru yang diadakan di halaman paroki stellamaris siantan. setelah jam 01.18 subuh, kami bermaksud ingin bersilaturahmi ke rumah mantan ketua OMK St.Aloysius Gonzaga kami, bang Budi. Tapi mendadak terhenti karena dua orang teman kami yaitu angga dan afra tidak sengaja menyenggol pengendara sepeda yang tidak-tiba saja muncul di sampingnya.

Atas dasar rasa kepedulian kami, kami beramai-ramai mengantar pulang korban ke rumahnya yang terletak di Jl.Selat Panjang, Siantan. tapi kami lebih tidak menyangka setelah sampai di depan gang rumah korban, para tetangga mulai berdatangan dan mulai bikin gosip tidak sedap. Tidak hanya itu, mereka mulai bersitegang, padahal kami sudah berusaha menjelaskan kejadian tersebut. Mereka mulai menambah massa, memanggil preman setempat dan orang-orang pilihan untuk menekan keberadaan kami. Posisi kami jelas makin terpojok.

Akhirnya pihak kami menggunakan cara aman, menelpon pihak berwajib. Kami takut kejadian ini merembet ke persoalan lain.

Tak lama kemudian polisi datang, baik si korban dan angga dan afra yang dikumpulkan dan mulai di interogasi kejadiannya. Pihak kami hanya bisa berjaga-jaga takut terjadi yang tidak kami inginkan, tapi dari kejauhan saja karena tidak izin kan mendekat. Akhirnya ditemukan jalan damai, bahwa pihak kami akan membayar kerugian sebesar 100 ribu rupiah kepada sang korban serta mengantarkan mereka berobat ke tukang urut. Setelah menempuh jaln damai tersebut, kami berkumpul di rumah Epenk, salah satu OMK kami yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian untuk bermusyawarah sejenak. Setelah itu kami beramai-ramai menuju ke rumah Heru untuk melanjutkan acara bakar-bakar ikan lele.