SEDIKITNYA PEMINAT WEEKEND

01.01



Kali ini penulis ingin mengajak pembaca untuk bersama-sama menyikapi salah satu latar belakang para OMK yang semakin jauh dari nilai sosial. Kegiatan kali ini di selenggarakan atas kerjasama seksi kepemudaan dan OMK yang dilaksanakan di Pantai Pasir Panjang, Kabupaten Singkawang pada tanggal 12 juli 2008 sampai dengan 13 juli 2008 yang mengusung tema "KEBERSAMAAN DALAM KEBERAGAMAN". Kegiatan ini hanya di ikuti oleh 10 peserta yang notabene OMK Paroki Stellamaris sendiri serta seorang pendamping dari seksi kepemudaan, Thomas Ariston.


Kegiatan ini bukan bersifat liburan ataupun hiburan semata, tapi merupakan pembangunan karakter para OMK dengan cara Dialog OMK dengan metode pembahasan tentang "Kesadaran OMK akan hal Tanggung Jawab" dan "Pertanyaan mengapa makin sedikit OMK yang mau melibatkan diri dalam kegiatan yang bersifat membangun?". Ada kalanya OMK dihadapkan dengan persoalan sulit seperti ini, tetapi ada kalanya juga OMK harus menyeimbangkan kewajiban OMK dengan andil besar dalam tugas dalam lingkungan paroki itu sendiri. Dialog yang dimotori langsung oleh Ketua Panitia Kegiatan yaitu Gregorius Andre menjadikan OMK mengenal Identitas mereka sebagai suatu bagian dari tanggung jawab menggereja. Dialog merupakan salah satu bagian dari salah satu proses komunikasi yang memberikan hal positif dalam mencari titik terang suatu permasalahan bersama para OMK. Dialog adalah suatu cara bagaimana menyatukan hati dan pikiran secara bersamaan sehingga mencapai suatu kesepakatan akan apa yang disimpulkan. Dialog akhirnya selesai pada jam 22.30 wib. Dan dengan kebijakan panitia pelaksana sekaligus merangkap seksi keamanan, para peserta diwajibkan untuk beristirahat di penginapan agar tidak ada satupun yang berkeliaran atau ngembun di aula pertemuan. Hal tersebut dimaksudkan menjaga supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

Walaupun peserta yang terlibat dalam kegiatan kali ini hanya 10 orang, tetapi jadwal piket tetap diberlakukan. Ini diharuskan karena untuk melatih kedisiplinan dalam setiap kegiatan yang berbasis pelatihan. Jadwal piket juga melatih keterampilan serta keterlibatan OMK dalam bekerjasama dan membangun komitmen. Ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan positif dikalangan OMK itu sendiri. Kegiatan ini diharapkan menjadi pencerah akan keberadaan OMK saat ini, siapa yang mau benar-benar melibatkan diri dan terjun langsung dalam kegiatan OMK dan bergabung dan mana yang hanya mau "jual tampang". Kami tidak ingin OMK hanya menjadi "komentator" dan "penonton" di tengah masyarakat, tapi OMK bisa menberikan andil besar dan dengan spontan terketuk hatinya untuk turun tangan dalam hal-hal yang bersikap positif. Ini bertujuan supaya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh OMK sendiri tidak dipandang hanya menghambur-hamburkan uang dan tidak memberikan hasil yang berarti buat paroki. Maka dari itu, dengan adanya keterlibatan OMK dalam setiap kegiatan yang jelas dan terdeteksi seperti ini, memberikan pemahaman agar tidak terjadi salah paham.

Related Posts :